Idaman, ini 5 alasan anak mami juga layak dijadikan pasangan hidu

Idaman, ini 5 alasan anak mami juga layak dijadikan pasangan hidu

Play all audios:


19 Des 2019, 17:55 WIB unsplash.com/Marvin Meyer Saat mencari laki-laki yang akan dijadikan pasangan hidup, hampir setiap perempuan pasti menginginkan tipe laki-laki yang dewasa dan mandiri.


Sebaliknya, jarang dari para perempuan yang ingin memiliki pasangan seorang anak mami. Sebab, stigma yang melekat selama ini dengan laki-laki yang seorang anak mami adalah laki-laki


tersebut pasti kurang dewasa, kurang mandiri, dan selalu melibatkan sang ibu dalam setiap urusan. Padahal sejatinya pemikiran tersebut sangatlah kuno. Sebab dalam pernikahan, sudah


sepatutnya kita memilih laki-laki yang dapat memperlakukan perempuan dengan baik. Dan laki-laki yang dekat dengan ibunya tahu benar bagaimana caranya menghargai dan memperlakukan perempuan.


Nah, buat kamu yang masih skeptis dengan laki-laki yang termasuk anak mami. Berikut beberapa alasan kenapa laki-laki yang dekat dengan ibu layak dijadikan sebagai pasangan hidup. 1. DIA


MENGERTI NILAI SEORANG PEREMPUAN DI LUAR SEKSUALITASNYA herway.net Laki-laki yang dekat dengan ibunya tidak melihat seorang perempuan sebagai makhluk yang lebih lemah atau berkedudukan lebih


rendah daripada laki-laki. Sebaliknya, ia menganggap perempuan sebagai makhluk yang layak dihormati dan dilindungi. Sebab, kedekatan dengan ibunya membuat sifat ini tumbuh dengan sendirinya


secara alami. 2. DIA AKAN SELALU MENGHARGAI SARAN DAN PENDAPATMU DALAM SETIAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN herway.net Seorang anak mami tidak akan menganggap perempuan sebagai individu yang perasa


dan kurang logis sehingga merasa tidak perlu mendengarkan saran dari perempuan. Sebaliknya, kebiasaannya yang selalu minta nasihat dan saran dari sang ibu membuat dirinya menyadari betapa


bijaknya perempuan. Sehingga nantinya tipe laki-laki seperti ini akan sangat menghargai setiap saran dan pendapatmu. 3. BAGINYA, TIDAK MASALAH JIKA PEREMPUAN MEMILIKI KARAKTER YANG KUAT DAN


MANDIRI Unsplash.com/Utopia Laki-laki yang menyayangi ibunya sangat menjunjung tinggi kesetaraan gender, dan tidak akan melihat perempuan sebagai makhluk yang lemah. Ia juga tidak akan


melihat perempuan yang kuat sebagai ancaman. Sebab, ia paham betul, hanya dengan karakternya yang kuat dan pantang menyerah, ibu tidak pernah lelah membimbing dan mengasuh anaknya sepanjang


waktu. Selain itu, laki-laki yang dekat dengan ibunya juga menyadari bahwa peran perempuan bukan sekadar untuk melayani kaum laki-laki, melainkan untuk membersamai dan mendukung agar


laki-laki tumbuh dengan karakter yang kuat. 4. DIA PAHAM BETUL BETAPA SULITNYA TUGAS PEREMPUAN SEBAGAI IBU unsplash.com/Dakota Corbin Mengingat betapa bandel dirinya ketika masih kecil, dia


sudah pasti memahami bagaimana sulitnya peran perempuan sebagai seorang istri dan ibu. Bagaimana seorang perempuan dituntut untuk bisa _multitasking,_ seperti mengurus anak, rumah, dan


suami. Terlebih jika perempuan tersebut berperan sebagai ibu rumah tangga sekaligus wanita karier. Dengan begitu, saat menikah nantinya, laki-laki yang dekat dengan ibunya ini akan


menghargai setiap waktu dan tenaga yang sudah istrinya korbankan untuk keluarga. Bahkan ia tak akan segan-segan membantu meringankan tugas istri di rumah 5. DIA TIDAK RAGU MENUNJUKKAN EMOSI


YANG IA RASAKAN lovepanky.com Laki-laki yang memiliki hubungan dekat dengan perempuan seumur hidupnya tidak akan takut untuk terbuka soal perasaannya. Sebab, sudah menjadi sifat dasar


perempuan itu emosional, suka berbicara, dan ekspresif, yang mana sifat ini sedikit banyak bisa ditularkan pada anak-anak yang diasuhnya. Tidak seperti laki-laki super maskulin yang


menjadikan gendernya sebagai alasan untuk senantiasa menunjukkan kekuatan dan menyembunyikan emosi. Laki-laki yang dekat dengan ibu tahu bahwa dirinya hanyalah manusia biasa yang bisa


merasakan eskalasi emosi dan tahu bagaimana cara menangani emosinya secara efektif. Ternyata menjadi anak yang dekat dengan ibu tidak lantas membuat laki-laki menjadi manja dan tidak dewasa,


bukan? Sebaliknya, kedekatannya dengan ibu justru bisa menjadi bekal dalam menjalani kehidupan rumah tangga dan memperlakukan perempuan dengan baik. This article is written by our community


writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and


trustworthiness.