10 Pelajaran Hidup dari David Goggins, Penulis Buku Can't Hurt Me
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID

Play all audios:

Masa kecil David Goggins seperti mimpi buruk. Baginya kemiskinan, prasangka dan siksaan fisik menghiasi siang hari dan menghantui malam harinya.
Melalui buku yang ditulisnya, kita dapat mengambil pelajaran hidup ketika David Goggins dapat mengubah dirinya dari seorang lelaki depresi dengan berat badan yang berlebihan dan tanpa masa
depan menjadi ikon pasukan bersenjata AS. Berikut ini 10 pelajaran yang dapat kita miliki dari perjalanan kehidupan David Goggins melalui bukunya.
David Goggins menjadi satu-satunya lelaki dalam sejarah yang menyelesaikan pelatihan-pelatihan Navy SEAL, Army Ranger, dan Air Force Tactical Air Controller. Dirinya menjadi salah satu atlit
dengan ketahanan teratas di dunia, bahkan Majalah Outside menamainya, \\\"The fittest (Real) Man in America\\\".
David Goggins menyatakan bahwa, \\\"kehidupan memang tidak adil dan semakin cepat kalian menerimanya semakin cepat pula kalian dapat menyiapkan untuk menghadapinya. Cara terbaik untuk
mendekati hidup ialah dengan mentalitas Can't Hurt Me.\\\"
David Goggins mendesak pembacanya untuk menyetok semua kesulitan dan penderitaan yang dihadapi dalam hidup. Dirinya pun menceritakan perihal kesulitan hidupnya mengenai ayahnya yang kejam
serta luka-luka emosional yang dideritanya.
Selain itu, pembaca mesti mengakui apakah kehidupan yang dijalaninya sejauh ini terlalu mudah dan tidak pernah mesti mendorong dirinya sendiri untuk berbuat lebih atau melangkah lebih jauh.
Can't Hurt Me merupakan etos David Goggins untuk menng batasan-batasan mental dan membantu dalam menyadari potensi yang sesungguhnya, sebagaimana pernyataannya bahwa, \\\"dalam kehidupan
masyarakat saat ini, kalian berada dalam bahaya dari menjalani kehidupan yang lemah dan nyaman sehingga kalian tidak pernah menyadari potensi kalian yang sebenarnya.\\\"
David Goggins menyatakan bahwa pikiran kita akan selalu mengikuti jalan dengan perlawanan yang paling sedikit dan akan membuat kita tetap selalu \\\"aman dan rata-rata dalam hidup,\\\"
kecuali jika kita mendisiplinkan pikiran kita sendiri. Kita mesti dengan brutal jujur pada diri sendiri karena setiap peningkatan diri dimulai dari kejujuran yang brutal.
Pada bukunya 'Can't Hurt Me' , David Goggins mengisahkan bagaimana dia dan ibunya pergi dari rumah mereka meninggalkan ayahnya yang kejam. Kemudian David Goggins pun menceritakan tentang
kebencian rasial, masalah finansial, dan perbedaan 'topeng-topeng' yang dikenakannya saat dirinya masih remaja untuk menutupi ketidak amanannya.
David Goggins kemudian mengisahkan dirinya yang mesti menarik diri dari pelatihan militer dikarenakan alasan medis atas hasil diagnosis penyakit sel sabit. Diagnosis tersebut membuatnya
mesti menghadapi kesulitannya yang pertama, tetap pada pelatihannya atau keluar. Dirinya menggunakan alasan medis tersebut untuk keluar dari pelatihan.
Ingatan David perihal keluarnya dia dari Pararescue School membuatnya depresi. Kemudian dirinya melihat iklan menjadi Navy Seal dan menyadari adanya jawaban dari penderitaan. David
menjelaskan bahwa diri kita mesti melakukan hal-hal yang membuat kita tidak nyaman dan yang kita tidak ingin lakukan setiap harinya untuk mendisiplinkan atau tidak memberi belas kasihan pada
pikiran kita sendiri serta membangun sebuah mentalitas pertahanan.
Mulailah pada hal yang kecil dari semua hal yang tidak diri kita sukai. Seperti bangun lebih pagi untuk lari atau olah raga, merapikan tempat tidur dan kamar, mencuci & menyetrika pakaian,
berhenti berpikiran & berkata-kata negatif, berhenti merokok, dan lain-lain.
David Goggins berkata pada dirinya sendiri bahwa pelatihan menjadi Angkatan Laut (Navy Seal) merupakan sebuah permainan pikiran dan kebanyakan dari mereka yang sedang dalam pelatihan tidak
menyadari dan memahami permainannya kemudian mereka keluar.
Menurut David Goggins setiap hal dalam kehidupan dapat menjadi sebuah permainan pikiran. Maksud dari permainan pikirannya bahwa kita dapat selalu menemukan lebih dari dalam diri kita,
mengubah batasan-batasan mental, dan mengakhiri seluruh perasaan sakit.
Ketika memahami permainan pikiran tersebut, tidak ada yang dapat menyakiti kita dan mengalahkan lawan-lawan dengan keunggulan. Mengalahkan lawan dengan keunggulan berarti menyerahkan apa
yang mereka pikir tidak mungkin dan menunjukkan dirimu yang terbaik saat mereka ada dalam keadaan terburuk. Pola pikir demikianlah yang oleh David Goggins sebut dengan \\\"taking their
souls\\\".
David Goggins mengatakan bahwa semua pelatihan Angkatan Laut itu hanyalah menunjukkan bahwa setiap orang dapat menangani hal lebih dari yang dirinya pikir dapat lakukan. Dengan pola pikir
yang demikian akan muncul mentalitas yang lebih kuat karena kita dapat mengingat apa-apa saja yang sebelumnya kita pikir tidak mungkin namun kenyataannya dapat kita lakukan.
Maka menurut David Goggins pikiran yang tidak dibelaskasihani dapat membantu kita mengatasi momen-momen tersulit yang menantang kehidupan kita. Selain itu, membantu kita melewati
pikiran-pikiran negatif yang melintasi pikiran kita dan yang membuat diri kita ingin menyerah dan berhenti.
Ketika kita \\\"menerima perasaan sakit\\\" dan menolak menyerah, menurut David Goggins, kita telah melibatkan sistem syaraf simpatik (yakni respon hadapi atau lari) kita untuk mengubah arus
hormonal dan memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan apa pun.
Cara terbaik untuk tidak memberi belas kasihan pada pikiran kita ialah dengan kuat mendesak diri kita ketika kita amat sangat ingin berhenti, berada di poin di mana tidak melakukan hal yang
seharusnya kita lakukan menghantui kita. David Goggins pun menyebutkan perihal pandangan alternatif dari seni visualisasi. Ketika kita sedang memvisualisasikan mimpi untuk masa depan kita,
jangan hanya tentang hadiah atau kesuksesan akhirnya saja.
Sangat penting untuk memvisualisasikan sulitnya tantangan yang kita hadapi, alasan mengapa kita melakukannya, dan apa yang dapat memompamu di momen-momen gelap itu. Dengan demikian, kita
dapat sepenuhnya siap memeluk penderitaan dan memiliki pola pikir yang benar untuk melewati garis akhirnya.
David Goggins berkata, \\\"Di saat yang paling menyakitkan, saya melihat hal yang paling indah\\\" dan memperkenalkan konsep \\\"cookie jar\\\" - nya, sebuah tempat atau wadah metaforis.
Konsep wadah metaforis tersebut ialah tempat menyimpan semua dokumentasi kemenangan dan kesulitan mental yang diatasi untuk mencapainya.
Wadah metaforis tersebut merupakan pengingat diri ketika kita menghadapi kesulitan di masa depan, saat diri kita membutuhkan motivasi serta kekuatan. Wadah metaforis bukan untuk merasa bahwa
diri kita hebat atau luar biasa, namun sebagai pengingat diri bahwa kemenangan di masa lalu awalnya merupakan sesuatu yang tidak mungkin.
Motivasi yang demikian dapat menjadi kekuatan diri bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin.
David pun mengenalkan pada pembacanya dengan konsep adanya pengatur dalam pikiran kita dan aturan 40%. David menjelaskan bahwa ketika kita merasa telah menyentuh batasan, masih terdapat 60%
lagi dari tangki kinerja kita.
Satu-satunya cara untuk menghilangkan si pengatur pikiran tersebut dengan memeluk rasa sakit dan mendesak ketidak nyamanan yang dialami oleh diri kita sehingga mengubah batasan-batasan
mental. David Goggis mengingatkan bahwa kita akan selalu kehilangan potensi sejati kita hingga kita menghilangkan pengatur pikiran dari otak kita.
Kita terus melakukan pertumbuhan tambahan yang konstan, dari setiap rasa sakit yang kita peluk dan desakan rasa tidak nyaman yang terus dilewati. Hal itu membuat diri kita sendiri yang
mengubah setiap batasan mental diri, serta memotivasi diri meraih potensi sejati yang sebelumnya terpikir tidak mungkin.
David Goggins mengisahkan ketika dirinya bertemu dengan Michael Jordan di masa kejayaannya. Ketika dirinya menyadari bahwa Michael Jordan adalah manusia biasa, hal itu merupakan penyingkapan
rahasia terbesar yang mengilhami dirinya.
Menurut David Goggins kebanyakan orang memiliki gambaran yang tidak akurat perihal petugas operasi-operasi khusus semacam Angkatan Laut. Mereka lebih-lebih lagi adalah manusia biasa daripada
yang disangkakan oleh kebanyakan orang.
Selain itu, setelah melalui pelatihan Angkatan Laut, mayoritas para petugasnya tidak ingin menguji diri mereka lebih jauh lagi melebihi batasan-batasan. David Goggins tidak ingin menjadi
seperti kebanyakan petugas Angkatan Laut normalnya, menetap dalam kenyamanan. Sehingga David Goggins menguji dirinya sendiri lebih jauh dengan Ultramarathon.
Ultramarathon yang dilakukan oleh David Goggins ialah lebih dari 100 mil disertai dengan medan yang sulit. Pengalaman-pengalaman ultramarathon-nya agak ekstrem. David Goggins mendorong
setiap orang untuk memeras sebanyak mungkin potensi sejati yang dimiliki dari setiap kesulitan di setiap hari.
Kehidupan David Goggins menunjukkan bahwa walaupun dirinya menanjak hingga menjadi elite militer dunia yang teratas, dirinya tetaplah bukan yang diunggulkan. Dirinya merupakan bagian dari
tim namun bukan bagian dari persaudaraan (brotherhood).
David Goggins berkata, \\\"Of course I wasn't one of the boys,.... I came from nothing.\\\" David Goggins menyadari bahwa dirinya luar biasa diantara orang-orang yang luar biasa, kemudian
membuat kesimpulan, \\\"so be it!\\\" Oleh karena itulah dirinya mengejar tantangan tambahan dengan mendaftarkan diri ke Army Ranger School.
Baginya mudah menjadi menonjol di antara orang-orang biasa dan menjadi ikan yang besar di kolam yang kecil, namun lebih sulit lagi ketika kau adalah serigala yang dikelilingi oleh para
serigala.
Oleh karena itulah Goggins mendorong setiap orang untuk membakar rasa puas diri yang dirasakan setiap harinya dan terus-menerus menantang diri sendiri dalam segala hal. Karena di
tengah-tengah tantangan yang konstan itulah setiap diri akan menemukan gesekan yang diperlukan untuk membantu diri tumbuh lebih kuat dan lebih jauh lagi membius pikiran yang membatasi diri.
Namun demikian, David Goggins mengingatkan bahwa ada satu hal yang akan mesti diketahui setiap orang sebelum semua hal di atas. David Goggins berkata, \\\"You will stand alone,\\\" barulah
kemudian kita dapat bertarung dengan diri kita sendiri. Sebagaimana halnya David yang menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang-orang di sekitarnya terlebih dahulu.
David Goggins memulai upaya untuk mengalahkan rekor 24 jam pull-up Guinness Book of World Records. Walaupun upaya pertamanya gagal, namun ia kembali lagi dalam upayanya yang kedua kemudian
mengambil alih pemegang rekornya.
David Goggins belajar dari kegagalannya dan mencapai tujuannya. Dia menunjukkan ketetapan hatinya yang luar biasa dalam mengubah batasan-batasan mental dalam diri di kehidupannya. Tidak
banyak yang dapat menghentikannya dalam mencapai apa yang telah diupayakannya untuk dicapai.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian pun termotivasi untuk memiliki mentalitas 'can't hurt me' dalam mengubah batasan-batasan diri dengan merangkul rasa sakit dan mendesak ketidak
nyamanan dalam setiap aspek kehidupan kalian?
Masa kecil David Goggins seperti mimpi buruk. Baginya kemiskinan, prasangka dan siksaan fisik menghiasi siang hari dan menghantui malam harinya.
Melalui buku yang ditulisnya, kita dapat mengambil pelajaran hidup ketika David Goggins dapat mengubah dirinya dari seorang lelaki depresi dengan berat badan yang berlebihan dan tanpa masa
depan menjadi ikon pasukan bersenjata AS. Berikut ini 10 pelajaran yang dapat kita miliki dari perjalanan kehidupan David Goggins melalui bukunya.
David Goggins menjadi satu-satunya lelaki dalam sejarah yang menyelesaikan pelatihan-pelatihan Navy SEAL, Army Ranger, dan Air Force Tactical Air Controller. Dirinya menjadi salah satu atlit
dengan ketahanan teratas di dunia, bahkan Majalah Outside menamainya, "The fittest (Real) Man in America".
David Goggins menyatakan bahwa, "kehidupan memang tidak adil dan semakin cepat kalian menerimanya semakin cepat pula kalian dapat menyiapkan untuk menghadapinya. Cara terbaik untuk mendekati
hidup ialah dengan mentalitas Can't Hurt Me."
David Goggins mendesak pembacanya untuk menyetok semua kesulitan dan penderitaan yang dihadapi dalam hidup. Dirinya pun menceritakan perihal kesulitan hidupnya mengenai ayahnya yang kejam
serta luka-luka emosional yang dideritanya.
Selain itu, pembaca mesti mengakui apakah kehidupan yang dijalaninya sejauh ini terlalu mudah dan tidak pernah mesti mendorong dirinya sendiri untuk berbuat lebih atau melangkah lebih jauh.
Can't Hurt Me merupakan etos David Goggins untuk menng batasan-batasan mental dan membantu dalam menyadari potensi yang sesungguhnya, sebagaimana pernyataannya bahwa, "dalam kehidupan
masyarakat saat ini, kalian berada dalam bahaya dari menjalani kehidupan yang lemah dan nyaman sehingga kalian tidak pernah menyadari potensi kalian yang sebenarnya."
David Goggins menyatakan bahwa pikiran kita akan selalu mengikuti jalan dengan perlawanan yang paling sedikit dan akan membuat kita tetap selalu "aman dan rata-rata dalam hidup," kecuali
jika kita mendisiplinkan pikiran kita sendiri. Kita mesti dengan brutal jujur pada diri sendiri karena setiap peningkatan diri dimulai dari kejujuran yang brutal.
Pada bukunya 'Can't Hurt Me' , David Goggins mengisahkan bagaimana dia dan ibunya pergi dari rumah mereka meninggalkan ayahnya yang kejam. Kemudian David Goggins pun menceritakan tentang
kebencian rasial, masalah finansial, dan perbedaan 'topeng-topeng' yang dikenakannya saat dirinya masih remaja untuk menutupi ketidak amanannya.
David Goggins kemudian mengisahkan dirinya yang mesti menarik diri dari pelatihan militer dikarenakan alasan medis atas hasil diagnosis penyakit sel sabit. Diagnosis tersebut membuatnya
mesti menghadapi kesulitannya yang pertama, tetap pada pelatihannya atau keluar. Dirinya menggunakan alasan medis tersebut untuk keluar dari pelatihan.
Ingatan David perihal keluarnya dia dari Pararescue School membuatnya depresi. Kemudian dirinya melihat iklan menjadi Navy Seal dan menyadari adanya jawaban dari penderitaan. David
menjelaskan bahwa diri kita mesti melakukan hal-hal yang membuat kita tidak nyaman dan yang kita tidak ingin lakukan setiap harinya untuk mendisiplinkan atau tidak memberi belas kasihan pada
pikiran kita sendiri serta membangun sebuah mentalitas pertahanan.
Mulailah pada hal yang kecil dari semua hal yang tidak diri kita sukai. Seperti bangun lebih pagi untuk lari atau olah raga, merapikan tempat tidur dan kamar, mencuci & menyetrika pakaian,
berhenti berpikiran & berkata-kata negatif, berhenti merokok, dan lain-lain.
David Goggins berkata pada dirinya sendiri bahwa pelatihan menjadi Angkatan Laut (Navy Seal) merupakan sebuah permainan pikiran dan kebanyakan dari mereka yang sedang dalam pelatihan tidak
menyadari dan memahami permainannya kemudian mereka keluar.
Menurut David Goggins setiap hal dalam kehidupan dapat menjadi sebuah permainan pikiran. Maksud dari permainan pikirannya bahwa kita dapat selalu menemukan lebih dari dalam diri kita,
mengubah batasan-batasan mental, dan mengakhiri seluruh perasaan sakit.
Ketika memahami permainan pikiran tersebut, tidak ada yang dapat menyakiti kita dan mengalahkan lawan-lawan dengan keunggulan. Mengalahkan lawan dengan keunggulan berarti menyerahkan apa
yang mereka pikir tidak mungkin dan menunjukkan dirimu yang terbaik saat mereka ada dalam keadaan terburuk. Pola pikir demikianlah yang oleh David Goggins sebut dengan "taking their souls".
David Goggins mengatakan bahwa semua pelatihan Angkatan Laut itu hanyalah menunjukkan bahwa setiap orang dapat menangani hal lebih dari yang dirinya pikir dapat lakukan. Dengan pola pikir
yang demikian akan muncul mentalitas yang lebih kuat karena kita dapat mengingat apa-apa saja yang sebelumnya kita pikir tidak mungkin namun kenyataannya dapat kita lakukan.
Maka menurut David Goggins pikiran yang tidak dibelaskasihani dapat membantu kita mengatasi momen-momen tersulit yang menantang kehidupan kita. Selain itu, membantu kita melewati
pikiran-pikiran negatif yang melintasi pikiran kita dan yang membuat diri kita ingin menyerah dan berhenti.
Ketika kita "menerima perasaan sakit" dan menolak menyerah, menurut David Goggins, kita telah melibatkan sistem syaraf simpatik (yakni respon hadapi atau lari) kita untuk mengubah arus
hormonal dan memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan apa pun.
Cara terbaik untuk tidak memberi belas kasihan pada pikiran kita ialah dengan kuat mendesak diri kita ketika kita amat sangat ingin berhenti, berada di poin di mana tidak melakukan hal yang
seharusnya kita lakukan menghantui kita. David Goggins pun menyebutkan perihal pandangan alternatif dari seni visualisasi. Ketika kita sedang memvisualisasikan mimpi untuk masa depan kita,
jangan hanya tentang hadiah atau kesuksesan akhirnya saja.
Sangat penting untuk memvisualisasikan sulitnya tantangan yang kita hadapi, alasan mengapa kita melakukannya, dan apa yang dapat memompamu di momen-momen gelap itu. Dengan demikian, kita
dapat sepenuhnya siap memeluk penderitaan dan memiliki pola pikir yang benar untuk melewati garis akhirnya.
David Goggins berkata, "Di saat yang paling menyakitkan, saya melihat hal yang paling indah" dan memperkenalkan konsep "cookie jar" - nya, sebuah tempat atau wadah metaforis. Konsep wadah
metaforis tersebut ialah tempat menyimpan semua dokumentasi kemenangan dan kesulitan mental yang diatasi untuk mencapainya.
Wadah metaforis tersebut merupakan pengingat diri ketika kita menghadapi kesulitan di masa depan, saat diri kita membutuhkan motivasi serta kekuatan. Wadah metaforis bukan untuk merasa bahwa
diri kita hebat atau luar biasa, namun sebagai pengingat diri bahwa kemenangan di masa lalu awalnya merupakan sesuatu yang tidak mungkin.
Motivasi yang demikian dapat menjadi kekuatan diri bahwa tidak ada hal yang tidak mungkin.
David pun mengenalkan pada pembacanya dengan konsep adanya pengatur dalam pikiran kita dan aturan 40%. David menjelaskan bahwa ketika kita merasa telah menyentuh batasan, masih terdapat 60%
lagi dari tangki kinerja kita.
Satu-satunya cara untuk menghilangkan si pengatur pikiran tersebut dengan memeluk rasa sakit dan mendesak ketidak nyamanan yang dialami oleh diri kita sehingga mengubah batasan-batasan
mental. David Goggis mengingatkan bahwa kita akan selalu kehilangan potensi sejati kita hingga kita menghilangkan pengatur pikiran dari otak kita.
Kita terus melakukan pertumbuhan tambahan yang konstan, dari setiap rasa sakit yang kita peluk dan desakan rasa tidak nyaman yang terus dilewati. Hal itu membuat diri kita sendiri yang
mengubah setiap batasan mental diri, serta memotivasi diri meraih potensi sejati yang sebelumnya terpikir tidak mungkin.
David Goggins mengisahkan ketika dirinya bertemu dengan Michael Jordan di masa kejayaannya. Ketika dirinya menyadari bahwa Michael Jordan adalah manusia biasa, hal itu merupakan penyingkapan
rahasia terbesar yang mengilhami dirinya.
Menurut David Goggins kebanyakan orang memiliki gambaran yang tidak akurat perihal petugas operasi-operasi khusus semacam Angkatan Laut. Mereka lebih-lebih lagi adalah manusia biasa daripada
yang disangkakan oleh kebanyakan orang.
Selain itu, setelah melalui pelatihan Angkatan Laut, mayoritas para petugasnya tidak ingin menguji diri mereka lebih jauh lagi melebihi batasan-batasan. David Goggins tidak ingin menjadi
seperti kebanyakan petugas Angkatan Laut normalnya, menetap dalam kenyamanan. Sehingga David Goggins menguji dirinya sendiri lebih jauh dengan Ultramarathon.
Ultramarathon yang dilakukan oleh David Goggins ialah lebih dari 100 mil disertai dengan medan yang sulit. Pengalaman-pengalaman ultramarathon-nya agak ekstrem. David Goggins mendorong
setiap orang untuk memeras sebanyak mungkin potensi sejati yang dimiliki dari setiap kesulitan di setiap hari.
Kehidupan David Goggins menunjukkan bahwa walaupun dirinya menanjak hingga menjadi elite militer dunia yang teratas, dirinya tetaplah bukan yang diunggulkan. Dirinya merupakan bagian dari
tim namun bukan bagian dari persaudaraan (brotherhood).
David Goggins berkata, "Of course I wasn't one of the boys,.... I came from nothing." David Goggins menyadari bahwa dirinya luar biasa diantara orang-orang yang luar biasa, kemudian membuat
kesimpulan, "so be it!" Oleh karena itulah dirinya mengejar tantangan tambahan dengan mendaftarkan diri ke Army Ranger School.
Baginya mudah menjadi menonjol di antara orang-orang biasa dan menjadi ikan yang besar di kolam yang kecil, namun lebih sulit lagi ketika kau adalah serigala yang dikelilingi oleh para
serigala.
Oleh karena itulah Goggins mendorong setiap orang untuk membakar rasa puas diri yang dirasakan setiap harinya dan terus-menerus menantang diri sendiri dalam segala hal. Karena di
tengah-tengah tantangan yang konstan itulah setiap diri akan menemukan gesekan yang diperlukan untuk membantu diri tumbuh lebih kuat dan lebih jauh lagi membius pikiran yang membatasi diri.
Namun demikian, David Goggins mengingatkan bahwa ada satu hal yang akan mesti diketahui setiap orang sebelum semua hal di atas. David Goggins berkata, "You will stand alone," barulah
kemudian kita dapat bertarung dengan diri kita sendiri. Sebagaimana halnya David yang menyadari bahwa dirinya berbeda dengan orang-orang di sekitarnya terlebih dahulu.
David Goggins memulai upaya untuk mengalahkan rekor 24 jam pull-up Guinness Book of World Records. Walaupun upaya pertamanya gagal, namun ia kembali lagi dalam upayanya yang kedua kemudian
mengambil alih pemegang rekornya.
David Goggins belajar dari kegagalannya dan mencapai tujuannya. Dia menunjukkan ketetapan hatinya yang luar biasa dalam mengubah batasan-batasan mental dalam diri di kehidupannya. Tidak
banyak yang dapat menghentikannya dalam mencapai apa yang telah diupayakannya untuk dicapai.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian pun termotivasi untuk memiliki mentalitas 'can't hurt me' dalam mengubah batasan-batasan diri dengan merangkul rasa sakit dan mendesak ketidak
nyamanan dalam setiap aspek kehidupan kalian?