Survei: ketergantungan pada gadget membuat manusia gelisah
- Select a language for the TTS:
- Indonesian Female
- Indonesian Male
- Language selected: (auto detect) - ID
Play all audios:

tirto.id - Anggapan yang menyebutkan bahwa manusia saat ini mengalami ketergantungan terhadap _gadget_ telah terbukti kebenarannya. Nielsen, lembaga riset media dan ekonomi asal Inggris,
merilis laporan yang menyebutkan bahwa kebanyakan konsumen di dunia merasa gelisah jika mereka berada jauh dari _gadget_-nya.__ Dalam laporan yang dirilis pada Kamis (13/10/2016) tersebut,
Nielsen menyatakan bahwa 56% konsumen global tidak dapat membayangkan hidup tanpa perangkat _mobile_. Kemudian, dijelaskan pula bahwa 53% konsumen global merasa tidak tenang jika berada jauh
dari perangkat _mobile_ mereka. Bahkan, 70% konsumen global merasa perangkat _mobile_ membuat hidup mereka menjadi lebih baik. Ketergantungan terhadap gadget juga membuat interaksi tatap
muka tergantikan oleh interaksi elektronik. Dua pertiga responden global menyetujui hal tersebut. Hal ini sangat wajar terjadi karena 47% responden mengatakan bahwa mereka lebih suka
berkomunikasi dengan teks daripada berbicara langsung. __ Selain mengubah cara manusia berkomunikasi, gadget juga merevolusi dunia bisnis dan perbankan. “_Mobile commerce_ memiliki implikasi
yang sangat besar pada keseluruhan ekosistem ritel,” kata Stuart Tagg, Financial Services Leader, Nielsen Eropa. Contohnya, perangkat _mobile_, kini telah tersedia layanan finansial bagi
sekitar 2 juta konsumen di dunia yang tidak memiliki rekening bank. __ Tak hanya itu, lebih dari setengah dari total jumlah responden merasa bahwa peran _gadget_ sangat krusial untuk
membandingkan harga dan menggali informasi tentang produk. Hampir 50% responden terang-terangan berkata _gadget_ membuat aktivitas belanja jadi lebih cepat dan efisien, serta membuat
keputusan belanja menjadi lebih baik. Transaksi keuangan hanya melalui perangkat _mobile_ bahkan paling populer di negara-negara yang masyarakatnya banyak tak memiliki rekening bank yaitu
India, Indonesia, Meksiko, dan Turki. Untuk transaksi perbankan melalui _gadget _populer di Cina, Afrika Selatan, Venezuela, dan India. Menurut The Demand Institute, lembaga yang dijalankan
oleh oleh Nielsen dan The Conference Board, dalam sepuluh tahun ke depan perkembangan transaksi pembayaran tanpa uang tunai diperkirakan akan menciptakan tambahan belanja konsumen sebesar 10
triliun dolar AS. Hal ini disebabkan karena perangkat _mobile_ memberikan pengalaman baru bagi konsumen. “Perangkat _mobile_ tidak hanya membawa konsumen baru ke ekonomi yang modern dan
terhubung, tapi juga memberikan pengalaman yang dapat lebih personal, karena produk dan jasa dapat lebih disesuaikan dengan perilaku, kebutuhan, dan preferensi konsumen,” ungkap Tagg.
Fakta-fakta di atas dihasilkan oleh survei yang dilaksanakan Nielsen pada 1 – 23 Maret 2016. Survei dilakukan kepada 30.000 konsumen online dari 63 negara di seluruh Asia-Pasifik, Eropa,
Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Utara. Tujuannya, untuk memahami bagaimana gadget mempengaruhi tiga aktifitas yang berbeda namun saling terkait: belanja, perbankan dan
pembayaran. Survei Nielsen ini hanya berdasarkan pada perilaku responden yang memiliki akses internet. Penetrasi internet berbeda di tiap negara. Adapun Nielsen menggunakan standar pelaporan
minimal 60% pengguna internet atau 10 juta populasi _online_ dalam survei ini. __ TIRTO.ID - Hard news Reporter: Yuliana Ratnasari Penulis: Yuliana Ratnasari Editor: Yuliana Ratnasari